Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan Social Engineering?




>> Pengertian
Social engineering adalah pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.

Social engineering mengkonsentrasikan diri pada rantai terlemah sistem jaringan komputer, yaitu manusia. Seperti kita tahu, tidak ada sistem komputer yang tidak melibatkan interaksi manusia. Dan parahnya lagi, celah keamanan ini bersifat universal, tidak tergantung platform, sistem operasi, protokol, software ataupun hardware. Artinya, setiap sistem mempunyai kelemahan yang sama pada faktor manusia. Setiap orang yang mempunyai akses kedalam sistem secara fisik adalah ancaman, bahkan jika orang tersebut tidak termasuk dalam kebijakan kemanan yang telah disusun. Seperti metoda hacking yang lain, social engineering juga memerlukan persiapan, bahkan sebagian besar pekerjaan meliputi persiapan itu sendiri.

>> Faktor Utama
Di balik semua sistem keaman dan prosedur-prosedur pengamanan yang ada masih terdapat faktor lain yang sangat penting, yaitu : manusia.
Pada banyak referensi, faktor manusia dinilai sebagai rantai paling lemah dalam sebuah sistem keamanan. Sebuah sistem keamanan yang baik, akan menjadi tidak berguna jika ditangani oleh administrator yang kurang kompeten. Selain itu, biasanya pada sebuah jaingan yang cukup kompleks terdapat banyak user yang kurang mengerti masalah keamanan atau tidak cukup peduli tentang hal itu. Ambil contoh di sebuah perusahaan, seorang network admin sudah menerapkan kebijakan keamanan dengan baik, namun ada user yang mengabaikan masalah kemanan itu. Misalnya user tersebut menggunakan password yang mudah ditebak, lupa logout ketika pulang kerja, atau dengan mudahnya memberikan akses kepada rekan kerjanya yang lain atau bahkan kepada kliennya. Hal ini dapat menyebabkan seorang penyerang memanfaatkan celah tersebut dan mencuri atau merusak datadata penting perusahaan.
Atau pada kasus di atas, seorang penyerang bisa berpura-pura sebagai pihak yang berkepentingan dan meminta akses kepada salah satu user yang ceroboh tersebut. Tindakan ini digolongkan dalam Social Engineering.

>> Metode
Metode pertama adalah metode yang paling dasar dalam social engineering, dapat menyelesaikan tugas penyerang secara langsung yaitu, penyerang tinggal meminta apa yang diinginkannya: password, akses ke jaringan, peta jaringan, konfigurasi sistem, atau kunci ruangan. Memang cara ini paling sedikit berhasil, tapi bisa sangat membantu dalam menyelesaikan tugas penyerang.
Cara kedua adalah dengan menciptakan situasi palsu dimana seseorang menjadi bagian dari situasi tersebut. Penyerang bisa membuat alasan yang menyangkut kepentingan pihak lain atau bagian lain dari perusahaan itu, misalnya. Ini memerlukan kerja lanjutan bagi penyerang untuk mencari informasi lebih lanjut dan biasanya juga harus mengumpulkan informasi tambahan tentang ‘target’. Ini juga berarti kita tidak harus selalu berbohong untuk menciptakan situasi tesebut, kadangkala fakta-fakta lebih bisa diterima oleh target.
Sebagai contoh seperti ini: seorang berpura-pura sebagai agen tiket yang menelepon salah satu pegawai perusahaan untuk konfirmasi bahwa tiket liburannya telah dipesan dan siap dikirim. Pemesanan dilakukan dengan nama serta posisi target di perusahaan itu, dan perlu mencocokkan data dengan target. Tentu saja target tidak merasa memesan tiket, dan penyerang tetap perlu mencocokkan nama, serta nomor pegawainya. Informasi ini bisa digunakan sebagai informasi awal untuk masuk ke sistem di perusahaan tersebut dengan account target. Contoh lain, bisa berpura-pura sedang mengadakan survei hardware dari vendor tertentu, dari sini bisa diperoleh informasi tentang peta jaringan, router, firewall atau komponen jaringan lainnya.
Cara yang populer sekarang adalah melalui e-mail, dengan mengirim e-mail yang meminta target untuk membuka attachment yang tentunya bisa kita sisipi worm atau trojan horse untuk membuat backdoor di sistemnya. Kita juga bisa sisipkan worm bahkan dalam file .jpg yang terkesan “tak berdosa” sekalipun.
Cara-cara tersebut biasanya melibatkan faktor personal dari target: kurangnya tanggung jawab, ingin dipuji dan kewajiban moral. Kadang target merasa bahwa dengan tindakan yang dilakukan akan menyebabkan sedikit atu tanpa efek buruk sama sekali. Atau target merasa bahwa dengan memenuhi keinginan penyerang-yang berpura-pura akan membuat dia dipuji atau mendapat kedudukan ynag lebih baik. Atau dia merasa bahwa dengan melakukan sesuatu akan membantu pihak lain dan itu memang sudah kewajibannya untuk membantu orang lain. Jadi kita bisa fokuskan untuk membujuk target secara sukarela membantu kita, tidak dengan memaksanya. Selanjutnya kita bisa menuntun target melakukan apa yang kita mau, target yakin bahwa dirinya yang memegang kontrol atas situasi tersebut. Target merasa bahwa dia membuat keputusan yang baik untuk membantu kita dan mengorbankan sedikit waktu dan tenaganya. Semakin sedikit konflik semakin baik. kopral garenx seorang penguasa hacker.
Riset psikologi juga menunjukkan bahwa seorang akan lebih mudah memenuhi keinginan jika sebelumnya sudah pernah berurusan, sebelum permintaan inti cobalah untuk meminta target melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu.

>> Cara Menanggulangi Serangan Social Engineering
Sebenarnya bahaya social engineering susah-susah gampang untuk ditanggulangi, karena ini adalah masalah yang disebabkan oleh human error, semuanya tergantung pada masing-masing orang yang mengalaminya. Namun tentunya, ada beberapa cara yang dapat memudahkan para target serangan ini untuk mendeteksi dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya serangan social engineering. Berikut ini adalah beberapa langkahnya:

1. Buatlah seperangkat peraturan tertulis untuk diikuti oleh para personal Anda yang bertujuan untuk menghalau, mencegah, dan mengurangi serangan social engineering ini. Revisilah selalu peraturan tertulis Anda ini secara berkala agar tidak ketinggalan jaman atau dapat menutup celah-celah baru yang sebelumnya memang tidak ada. Dan jangan lupa untuk selalu mendidik para staf di belakangnya karena staf yang terdidik dengan baik merupakan pertahanan yang kuat bagi serangan ini.

2. Didiklah para customer atau pengguna jasa Anda untuk dapat menerima dan mengikuti segala syarat yang tertulis dalam peraturan tersebut. Sadarkan mereka akan pentingnya prosedur ini untuk menjaga keamanan data dan informasi mereka sendiri.

3. Buatlah sebuah prosedur yang dapat mengeliminasi pertukaran password dan username dalam segala proses. Buat agar semua sistem yang berhubungan dengan password dapat dilakukan secara otomatis dengan program atau perangkat komputer, tanpa adanya perantara manusia dalam keperluan password tersebut. Seperti misalnya membuat program reset password otomatis, halaman penentuan password yang dapat diakses langsung oleh pengguna, dan banyak lagi. 

4. Hindarilah penggunaan pertanyaan untuk petunjuk password karena ini juga dapat digunakan para hacker sebagai petunjuk untuk melakukan crack terhadap password Anda. Mereka memiliki berbagai macam cara untuk memecahkan misteri password Anda tersebut dengan sedikit penelitian.

5. Gunakanlah password yang berisikan kata-kata yang tidak biasa diucapkan atau tidak ada relevansinya dengan kehidupan Anda. Misalnya jangan menggunakan tanggal lahir, nama kecil Anda, nama binatang peliharaan Anda, nama anggota keluarga, dan banyak lagi, karena hal ini bisa jadi sangat mudah dapat ditebak oleh penyerang.

6. Jika memungkinkan hilangkan semua elemen manusia pada titik-titik yang penting untuk dijaga keamanannya, seperti misal-nya menggunakan sistem token password yang dapat meng-generate nomor acak sebagai password, biometric, smard card, sistem location-based authentication, dan banyak lagi.

 SUMBER:




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar